IndonesiaInteraktif.com, Jawa Timur -- Didit wartawan yang hendak melakukan investigasi terkait penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang tertahan di SDN 1 Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jum'at (17/01/2025) mengaku mendapat perlakuan intimidasi oleh beberapa orang yang mengaku sebagai anggota Satuan Tugas (Satgas) PGRI setempat.
Didit mengatakan ketika mencoba mengonfirmasi terkait masalah bantuan PIP yang belum sampai kepada siswa yang berhak, mereka dihadang dan diancam oleh sejumlah individu yang mengklaim sebagai bagian dari Satgas PGRI. Kejadian tersebut terjadi saat wartawan mencoba melakukan wawancara dengan pihak sekolah dan orang tua siswa.
Menurutnya dia dilarang untuk melanjutkan investigasi dan disuruh meninggalkan area sekolah dengan alasan yang tidak jelas.
"Kami tidak bisa melakukan investigasi dengan bebas karena mereka terus menghalangi dan mengancam untuk melaporkan kami jika melanjutkan pencarian informasi lebih lanjut," ujar salah satu wartawan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sementara itu, pihak PGRI Kecamatan Kanigoro dan SDN 1 Sawentar belum memberikan keterangan resmi terkait insiden ini. Namun, beberapa pihak mengindikasikan adanya ketegangan terkait penggunaan dana bantuan PIP yang tertahan di sekolah tersebut, yang seharusnya diterima oleh siswa yang berhak.
Kasus ini semakin mencuat karena masyarakat khawatir bantuan untuk siswa yang membutuhkan tidak sampai tepat waktu, sementara isu intimidasi terhadap wartawan semakin menambah keresahan.
Pihak berwenang diharapkan segera turun tangan untuk mengusut kasus ini secara transparan, serta memastikan bahwa bantuan pemerintah untuk pendidikan dapat disalurkan dengan baik tanpa ada hambatan yang merugikan masyarakat.
Penulis : Sugeng Supriadi
Editor : Adv. Rindu Gita Tanzia Pinem, S.H., M.H., CPM. CPA