Gubernur Riau Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri Secara Virtual

Gubernur Riau Syamsuar mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian, secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit (Dok/Indoaktif/Adv)

Indonesiainteraktif.com, Riau - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian, secara virtual di Gedung Daerah Balai Serindit, Senin (21/11/2022). 

Rapat koordinasi tersebut merupakan arahan Presiden RI, Joko Widodo yang menginginkan penanganan inflasi di tanah air harus dilakukan secara serentak, baik dari pusat hingga ke daerah. 

Tito Karnavian menyebutkan, Indonesia mengalami deflasi pada Oktober 2022, yakni 5,71 persen, turun dibandingkan September lalu dengan angka 5,95 persen. 

"Ini adalah hasil kerja bersama, yaitu pemerintah pusat dengan pemerintah daerah," jelasnya. 

Mendagri mengajak seluruh daerah bertukus lumus dalam menekan angka inflasi, apalagi saat ini Indonesia berhasil berada pada posisi ke-7 dalam tingkat inflasi di Asia Tenggara, setelah Thailand, Philipina, Singapura, Timor Leste, Myanmar, dan Laos. 

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan inflasi Riau secara bulan ke bulan mengalami deflasi sebesar 0,69 persen, dan inflasi tahun kalender (Januari - Oktober) 2022 sebesar 5,72 persen. 

"Harapan saya, kita bisa tekan lagi di bawah (angka inflasi)," kata Gubri usai mengikuti rakor bersama Mendagri. 

Sebagai upaya pengendalian inflasi di Daerah, Gubernur Syamsuar menyebutkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah melakukan berbagai upaya konkret, seperti melaksanakan operasi pasar murah, melakukan kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, melakukan gerakan menanam, merealisasikan BTT, hingga memberikan dukungan transportasi dari APBD. "Untuk ketersediaan barang di Riau masih ada," ujar Gubri. 

Gubernur mengatakan hingga Desember 2022 pihaknya masih akan menggelar operasi pasar murah di berbagai titik di Provinsi Riau, sebagai upaya untuk menekan dan menstabilkan harga komoditas yang saat ini melambung tinggi dan berkontribusi menyebabkan inflasi. 

"Setidak-tidaknya operasi pasar murah ini ada 20 lagi yang akan dilaksanakan sampai nanti akhir Desember 2022. Semoga dengan cara-cara seperti inilah kita harapkan dapat menurunkan angka inflasi," pungkas Gubri. (Indoaktif/Adv)