Asal Nama Provinsi Bengkulu Terletak di Pulau Sumatera

Asal Nama Provinsi Bengkulu Terletak di Pulau Sumatera (Photo : Andre)

IndonesiaInteraktif.com, Bengkulu -- Provinsi Bengkulu terletak di Pulau Sumatera, adapun ibu kotanya berada di Kota Bengkulu. Adapun asal nama Bengkulu diambil dari pengucapan masyarakat setempat, bahasa asing, hingga cerita legenda tentang asal-usul Bengkulu.

Dalam bahasa Belanda disebut Bengkoelen atau Bengkulen, dalam bahasa Inggris disebut dengan Bencoolen, sedangkan dalam bahasa Melayu disebut dengan Bangkahulu. Kota Bengkulu ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Bengkulu berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967, hal ini berdasarkan peraturan pemerintah tentang Pembentukan Provinsi.

Dikutip dari berbagai sumber, catatan yang menceritakan tentang keadaan Bengkulu dari abad IV sampai dengan abad XII tidak banyak, namun demikian bukan berarti tidak terdapat peristiwa sejarah yang terjadi. Di bengkulu pada pada abad XII hingga abad XIII terdapat beberapa kerajaan diantaranya:

~ Kerajaan Selebar terdapat didaerah Pelabuhan Pulau Baai dan Jenggalu

~ Kerajaan Sungai Serut

~ Kerajaan Sungai Lemau berada di Pondok Kelapa

~ Kerajaan Empat Petulai berada di daerah Rejang Lebong

~ Kerajaan Indra Pura

~ Kerajaan Sungai Itam berada di daerah Lebak

~ Kerajaan Gedung Agung dan Kerajaan Manau Riang di daerah Bengkulu Selatan

Kerajaan-kerajaan yang ada di bengkulu pada masa itu sampai akhir abad XV berada dibawah pengaruh Kerajaan Majapahit yang mengalahkan kerajaan Sriwijaya pada abad XII. Dalam periode tersebut, kerajaan-kerajaan yang berada didaerah Bengkulu, khususnya daerah Rejang Lebong dipimpin oleh para biksu yang datang dari kerajaan Sriwijaya.

Pada periode ini juga di Bengkulu berkembang tulisan asli daerah dengan abjad Ka Ga Nga. Pada abad XVI setelah kekuasaan Kerajaan Majapahit mundur, dipertengahan abad XVI kerajaan-kerajaan di yang ada di Bengkulu masuk kedalam kesultanan Banten.

Setelah kerajaan Banten berada di bawah kekuasaan Belanda, maka diadakan peninjauan terhadap perdagangan lada dan hasil bumi yang ada di Bengkulu. Pada tahun 1624, VOC mendarat dan sampai di Kerajaan Selebar, selanjutnya VOC mendirikan pos perdagangan sekitar tahun 1633.

Awalnya Kerajaan Selebar memiliki hubungan baik dengan Kesultanan Banten, pada saat itu Banten dibawah pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Sejak Kesultanan Banten dibawah kepemimpinan Sultan Haji yang bekerjasama dengan Belanda, sejak itu pula hubungannya dengan Kerajaan Selebar menjadi tidak baik.

Dimana pada masa itu, Belanda menerapkan sistem perbudakan di Kerajaan Selebar, hal tersebut menyebabkan adanya pemberontakan dari Kerajaan Selebar untuk mengusir Belanda dari Bengkulu. Masa penjajahan Belanda di Bengkulu berakhir pada tahun 1685.

Setelah Belanda, kemudian pada tahun 1685, Inggris masuk ke Bengkulu dibawah pimpinan kapten J.Andiew, mereka menggunakan 3 kapal yang bernama The Caesar, The Resolution dan The Defence. Masa penjajahan Inggris dari tahun 1685-1824, lebih kurang 139 tahun.

Pada masa itu, saat pasukan Inggris menuju Bengkulu, ratusan prajurit Inggris meninggal karena kolera, malaria dan disentri. Adapun perjalanan pelayaran dari Inggris menuju Bengkulu memakan waktu 8 bulan lamanya. Selain hal tersebut, terjadi juga pertempuran antara Inggris dengan penduduk setempat. Inggris mendirikan Benteng Marlborough pada tahun 1714-1719 dibawah pimpinan wakil Gubernur England Mdische Company, yaitu Josep Collet.

Saat benteng selesai pada tahun 1719, rakyat Bengkulu di bawah kepemimpinan Pangeran Jenggalu menyerang pasukan Inggris di Ujung Karang dan Benteng Marlborough, dimana penyerangan ini dilakukan akibat dari kesombongan Josep Collet.

Pada akhirnya Benteng Marlborough berhasi dikuasai, Inggris dipaksa meninggalkan Bengkulu. Adapun peristiwa tersebut diperingati sebagai hari jadi Kota Bengkulu. Selain Inggris, Belanda juga pernah menduduki Bengkulu pada 1824-1942, Belanda kalah melawan jepang pada tahun 1942, adapun Jepang berada di Bengkulu selama lebih kurang 3 tahun.

Penulis : Andre

Editor : Daddy